Pandemi ini membuat perusahaan FMCG terpaksa melakukan beberapa adaptasi dan membuat kebijakan khusus agar mampu mempertahankan eksistensinya. Salah satunya adalah penyesuaian dari internal, misalnya efisiensi belanja dan biaya operasional.
Perusahaan FMCG dituntut untuk menganalisis kembali komponen-komponen biaya yang wajib dikeluarkan, dan mana yang bisa ditunda bahkan dihilangkan. Ditambah lagi dengan kemampuan atau daya beli masyarakat yang cenderung turun di masa pandemi dan terganggunya rantai pasok akibat pembatasan wilayah serta mobilitas.
Lalu, apa kiat atau taktik perusahaan FMCG bertahan di kondisi seperti ini?
“ Pandemi ini membuat perusahaan FMCG terpaksa melakukan beberapa adaptasi, salah satunya adalah penyesuaian dari internal, misalnya efisiensi belanja.
Berbagai keuntungan pun bisa didapat, baik dari penjual dan pembeli karena transaksi menjadi lebih transparan dengan proses pemesanan dan pembelian melalui sistem digital. Efisiensi biaya, lebih aman, dan juga transaksi menjadi lebih cepat.
Oleh karena itu, promosi tentang kebersihan produk unggulan harus disampaikan dengan tepat sasaran. Pihak terkait seperti distributor pun harus mendapat perhatian khusus dalam menyampaikan pesan soal kesehatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan sebuah produk.
Koordinasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah maupun pusat perlu dijalin mengingat kebijakan setiap daerah berbeda-beda, tergantung level pembatasan yang berlaku.
Hal ini diperlukan agar saat tingkat pembatasan mobilitas menurun atau bahkan keadaan normal kembali, dikhawatirkan terjadi lonjakan permintaan yang sebelumnya tertunda atau terhenti akibat pandemi.